NIGAOLA.COM | Kader PDI Perjuangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengklarifikasi konteks dari kalimatnya tentang Joko Widodo yang dianggap tidak bisa kerja. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, potongan kalimat tersebut telah menimbulkan kesalahpahaman. Ahok, mantan pendamping Jokowi saat menjadi kepala daerah di DKI Jakarta, menjelaskan bahwa frase “Jokowi tidak bisa kerja” sebenarnya dimaksudkan ketika Jokowi sudah tidak menjabat sebagai presiden RI.
Ahok menjelaskan bahwa dalam video tersebut, ia sedang berbicara dengan seorang nenek berusia 82 tahun yang bertanya kepada Ahok tentang pilihan calon pada Pilpres 2024. Ahok menjawab bahwa ia akan memilih pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, sementara nenek tersebut menyatakan akan memilih pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Ahok kemudian menjelaskan bahwa ia tidak mungkin menjelaskan Nawacita kepada nenek tersebut yang sudah berusia 82 tahun, terutama karena nenek tersebut adalah keturunan Tionghoa. Ahok juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi sudah bekerja selama 10 tahun, sehingga program kerja Nawacita yang diusung Jokowi perlu dilanjutkan oleh pasangan calon dari PDI Perjuangan.
Namun, nenek tersebut tetap berpendapat bahwa Gibran, anak sulung Jokowi dan wali kota Surakarta, juga mampu bekerja dengan baik. Ahok kemudian bertanya apakah Gibran bisa mengurus program Nawacita sebagai calon wakil presiden. Dalam konteks ini, Ahok menyampaikan pertanyaan retoris apakah Jokowi masih bisa melanjutkan program Nawacita jika sudah tidak menjabat sebagai presiden.
Dengan penjelasan ini, Ahok berharap kesalahpahaman terkait frase “Jokowi tidak bisa kerja” dapat teratasi. Video yang dipotong tersebut telah menyebabkan orang-orang memahami kalimat tersebut di luar konteks yang sebenarnya. (*)
